safarila.blogspot.com

WELCOME TO MY BLOG

SAFARILA.BLOGSPOT.COM
` Education
` Entertainment
- Tourism
` Culinary
` Knowledge of other General

Total Tayangan Halaman

Label


Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)

Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)

Lee Min Ho, dkk

Lee Min Ho, dkk
Boys Before Flowers

Minggu, 20 Februari 2011

MASA NIFAS

A. Konsep Masa Nifas
1.Pengertian
Masa nifas adalah pulihnya kembali alat-alat reproduksi wanita menjadi keadaan sebelum hamil. Lama masa nifas 6 s/d 8 minggu. Masa nifas bukan hanya ditujukan dengan adanya darah-darah pasca persalinan berasal dari luka bekas melekatnya plasenta (uri) dan rata-rata dalam 10-14 hari sudah berkurang karena lukanya sudah mulai menutup, sesudah itu cairan yang keluar tidak lagi berupa darah, melainkan cairan yang berwarna kekuningan dan lama-lama tidak keluar lagi cairan (Muctar, 1998).

2.Pembagian Masa Nifas
Menurut Muctar (1998), masa nifas dibagi dalam 3 periode, yaitu :
a.Puerperium Dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
b.Puerperium Intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
c.Remote Puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila setelah hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu sehat sempurna bisa berminggu-minggu atau tahunan.

3.Perubahan yang terjadi pada Masa Nifas
Menurut Siswono (2005), Perubahan-perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan genetalia eksternal dan internal yang berangsur-angsur pulih kembali sebelum kehamilan.
Jika diperhatikan suhu (temperatur) perempuan dan masa nifas itu maka biasanya beberapa hari setelah bersalin tampaknya agak naik sedikit, sekitar 32,2ºC – 37,3ºC. Hal ini tidak mengkhawatirkan karena disebabkan pengisipan zat putih telur dalam darah selama waktu involusi dan uterus. Akan tetapi jika temperatur naik melebihi 37,5ºC haruslah mendapat perhatian yang khusus.
Menurut Moctar (1998), Perubahan-perubahan lain yang terjadi pada masa nifas antara lain :
1.Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (Involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil.
2.Luka-luka pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari.
3.Perasaan mules-mules yang disebabkan karena kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan.
4.Adanya lochia pada masa nifas.
5.Servik : Setelah persalinan bentuk servik agak mengangga seperti corong berwarna kehitaman.
Menurut Rustam (1998), dalam masa nifas ini mulai rahim mengecil kembali, oleh karena itu pasca persalinan ibu-ibu sering mengeluh rasa sakit pada perut bagian bawah yang bertambah nyeri pada saat menyusui, rasa sakit itu menyertai pengecilan rahim dan biasanya hilang 10 hari pasce persalinan. Meskipun demikian, rahim baru pulih kembali kira-kira 6 minggu (40-42 hari), kesuburan pasca persalinan kembalinya berlainan pada setiap individu, untuk ibu-ibu yang menyusui ekslusif (hanya pemberian air susu) ibu tidak memberikan cairan lain atau makanan pendamping lainnya selama 4-6 bulan, maka kesuburan rata-rata akan kembali diatas usia 6 bulan, kecuali bila ada masa haid sudah datang. Pada ibu yang sama sekali tidak memberi ASI maka kesuburan bisa segera datang setelah nifas, sedangkan untuk ibu yang menyusui ASI dan memberikan juga susu formula cairan lain dapat subur kembali setelah 2-3 bulan.
Menurut Prawirohardjo (2002), setelah bayi dilahirkan, uterus yang selama persalinan mengalami kontraksi dan reaksi akan menjadi keras sehingga dapat menutup pembuluh darah besar yang bermuara pada bekas implantasi plasenta. Otot rahim terdiri tiga lapis otot yang membentuk anyaman sehingga pembuluh darah dapat tertutup sempurna. Dengan demikian terhindar dari perdarahan Post partum. Pada involusi uteri, jaringan ikat, dan jaringan otot mengalami proses protiolitik, berangsur-angsur akan mengecil sehingga pada akhir kala nifas besarnya seperti semula berat 30 gr. Proses protiolitik adalah pemecahan protein yang akan dikeluarkan melalui urine.
4.Penanganan Masa Nifas
Menurut Prawiroharjo (2002), adapun penanganan yang harus dilakukan pada masa nifas yaitu :
1.Anjurkan kebersihan seluruh badan.
2.Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.
3.sarankan ibu mengganti pembalut setidaknya 2 kali sehari.
4.Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin.
5.Jika ibu mempunyai luka Episotomi atau Lasorasi sarankan padsa ibu untuk menyentuk daerah luka.
6.Anjurkan ibu untuk beristirahat cukup, demi mencegah kelelahan yang berlebihan.
7.Memberitahu ibu bahwa pentingnya latihan untuk mengembalikan otot-otot perut dan pinggul kembali normal.
8.Anjurkan ibu makan makanan yang bergizi/mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari, minum sedikit 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali ibu menyusui), pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya 40 hari pasca bersalin.
5.Penyebab Terjadinya Infeksi Pada Masa Nifas
Menurut Siswono (2005), penyebab terjadinya infeksi masa nifas adalah dikarenakan adanya bakteri patogen. Hal ini terutama karena kondisi kebersihan yang masih buruk dan pertolongan persalinan oleh tenaga yang belum terlatih (dukun). Hampir seluruh ibu Post partum didesa-desa terkena biasanya merupakan infeksi sekunder akibat dari lika ringan pada saat persalinan yang kemudian terkontaminasi bakteri yang datang dari luar.
Penularan terjadi lewat kontak langsung melalui kotoran-kotoran yang sekitar lingkungan yang tidak bersih. Infeksi tersebut ditularkan secara langsung maupun tidak langsung melalui pakaian ibu yang sangat jarang diganti atau lembab.
a.Proses persalinan yang tidak bersih atau tidak memenuhi standar kebersihan kuman bisa masuk ke dalam rahim melalui sarung tangan atau alat-alat rumah sakit yang kurang steril.
b.Infkesi menyebabkan karena naiknya kuman dari vagina kepada rahim akibat kebersihan vagina yang tidak terjaga.
c.Sebelum persalinan sudah terjadi infeksi pada ari-ari dan selaput ketuban yang ditandai dengan ketuban pecah dini dengan air ketuban yang hijau dan kadang berbau.
d.Sebahagian kecil plasenta ada yang tertinggal dirahim menyebabkan pembusukan dan tumbuhnya kuman.

6.Upaya-upaya Promosi Kesehatan Pada Masa Nifas
Menurut Prawiroharjo (2002), promosi kesehatan dapat diterapkan pada berbagai bidang kesehatan, salah satunya yaitu pelayanan kesehatan pada ibu nifas. Promosi kesehatan mempunyai visi yang jelas yang tidak terlepas Undang-Undang Kesehatan Nomor 23/1992 maupun WHO yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara peningkatan derajat kesehatan baik pelayanan mental dan sosial sehingga produktif secara ekonomi dan sosial.
Upaya-upaya promosi kesehatan pada nifas yaitu :
a.Kebersihan alat-alat genetalia
b.Pakaian
c.Kebersihan rambut
d.Kebersihan kulit
e.Mobilisasi
f.BAK
g.BAB
h.Istirahat
i.Makan menu seimbang
j.Perawatan payudara
k.Lingkungan hidup
l.Penyesuaian seksual

7.Perawatan Masa Nifas
Menurut Moctar (1998), dalam masa nifas ini penderita memerlukan perawatan, pengawasan yang dilakukan selama ibu tinggal di rumah sakit maupun setelah nanti keluar dari rumah sakit.
Perawatan masa nifas adalah :
a.Mobilisasi
Setelah bersalin ibu harus beristirahat, tidur terlentang selama 8 jam Post Partum, kemudian boleh miring ke kanan dan ke kiri untuk mencegah terjadi Trimbosis dan Froinboembeli
b.Diet
Makanan harus bermutu tinggi dan bergizi, cukup kalori, makan makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan.
c.Miksi
Hendaknya kencing secepatnya dapat dilakukan sendiri.
d.Defekasi
Buang air besar harus ada 3-4 kali Post Partum.
e.Perawatan payudara
Dimulai sejak hamil, puting susu diremas, tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya.
f.Laktasi
Sejak dari kehamilan telah terjadi perubahan-perubahan pada kelenjar Mammae, bila bayi disusui, hisapan pada puting susu merupakan rangsangan psikis yang secara reflektoris mengakibatkan dikeluar dari hypofise.

B.Kebersihan Diri (Personal Hygiene)
1.Pengertian
Menurut Tarwoto (2004), kebersihan diri atau personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan diri dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Menurut Mansjor (2001), hygiene adalah usaha masyarakat untuk mempelajari pengaruh kondisi lingkungan kesehatan tersebut serta membuat kondisi lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatannya.
Salah satu hal yang paling berbahaya yang mengancam kesehatan manusia adalah ketidakmengertian (ignorance). Pendidikan kesehatan membuat perorangan dan masyarakat bebas ketidakmengertian ini sehingga masyarakat menyadari bahwa pemeliharaan kebersihan diri dan lingkungan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling efisien. Kebersihan diri dan lingkungan baik untuk diri pribadi, dan juga membuat orang lain menjadi sehat karena sehat warga masyarakat wajib ikut ambil bagian dalam usaha.
Menurut Pugoeh (2008), kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat dan bebas dari virus, bakteri patogen dan behan kimia yang berbahaya.

2.Tujuan Kebersihan Diri
Menurut Uliyah (2006), perawatan diri dan kebersihan (personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik fisik maupun psikologis. Pemeliharaan perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor, yaitu nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap perawatan diri serta persepsi terhadap perawatan dini.

3.Lingkup Kebersihan Diri
Menurut Prawiroharjo (2002), lingkup kebersihan diri adalah kebersihan seluruh tubuh.
a. Kebersihan alat-alat genetalia
b. Pakaian
c. Kebersihan rambut
d. Kebersihan kulit
e. Kebersihan payudara

4. Cara-cara Memelihara Personal Hygiene Pada Masa Nifas
a. Perawatan Luka
Menurut Muctar (1998), pada masa nifas mikro-organisme seperti bakteri, virus dan jamur-jamur sangat mudah dijumpai. Oleh karena itu, perawatan luka pada masa nifas memang harus dijaga dengan baik. Terutama alat intim harus dicuci dengan baik dan dikeringkan, tidak perlu salep-salep yang penting bersih.
Kebanyakan luka terjadi infeksi karena ibu-ibu takut membersihkannya sehingga pada daerah luka tertimbun kotoran dan darah nifas yang merupakan media untuk pertumbuhan kuman. Apalagi salep yang mengandung minyak, kotoran akan semakin tertimbun dan bagian dasar luka tertutup lemak sehingga tidak dapat kering. Penting sekali ibu-ibu membasuh daerah yang luka dengan tangan dan mengeringkannya dengan baik, jangan hanya dicuci air tanpa dibasuh. Jahitan yang terbuka pada umumnya jarang terjadi hal yang berat/fatal didaerah bekas jahitan kecuali apabila robeknya sampai ke anus dan penjahitan tidak sesuai prosedur atau terinfeksi, maka bisa saja terjadi inkontinentia alur, buang air besar tidak dapat dikontrol meskipun jarang terjadi. Apabila seorang ibu menderita seperti ini dapat diperbaiki kira-kira 3 bulan pasca persalinan.
b. Kebersihan pakaian
Menurut Uliyah (2006), yang mengatakan bahwa perawatan dan kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik fisik maupun psikologis.
Dalam hal berpakaian sebaiknya menggunakan bahan pakaian dari jenis kain yang dapat menyerap keringat dan setidaknya mengganti pakaian 2 kali sehari, atau sesuai kebutuhan selalu dalam keadaan bersih dan kering.
c. Cara perawatan rambut
Menurut Uliyah (2006), perawatan rambut merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri dengan mencuci dan menyisir rambut. Tujuannya adalah membersihkan kuman-kuman yang ada pada kulit kepala, menambah rasa nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit, serta memperlancar sistem peredaran darah dibawah kulit.
d. Cara perawatan kulit
Menurut Uliyah (2006), perawatan kulit merupakan tindakan pada kulit yang mengalami atau berisiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut, khususnya pada daerah yang mengalami tekanan. Tujuannya adalah untuk mencegah dan mengatasi terjadinya luka.
e.Cara perawatan payudara
Menurut Christina S (2007), perawatan payudara dilakukan sejak hamil dengan tujuan agar laktasi dapat lancar dan menghindari kesulitan dalam menyusui. Dalam masa nifas, perawatan payudara dilakukan secara rutin mulai setelah ibu melahirkan. Waktu mandi payudara dibersihkan dengan sabun dan air bersih, puting susu dioles dengan minyak, pengoles ditutup dengan kain kasa kemudian memakai BH yang sesuai besarnya agar dapat menahan payudara sehingga bila payudara membesar tidak tertekan oleh BH yang kurang sesuai.

C.Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan raba. Sebahagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam bentuk tindakan seseorang (Notoatmojo, 2003).

2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003), untuk mengukur tingkat pengetahuan seorang secara terperinci terdiri 6 (enam) tingkat, yaitu :
a. Tahu (Know)
Diartikan sebagai mengikat suatu materi yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahun ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, mengurangi, mendefinisikan, menyarankan, dan sebagainya.
b. Memahami (Comprehension)
Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi secara benar.
c. Aplikasi (Aplication)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
d. Analisis (Analysis)
Diartikan sebagai satu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Evaluasi (Evaluation)
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek, penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
3. Sumber Pengetahuan
Menurut Meliono dan Irmayanti (2009), faktor yang mempengaruhi sumber pengetahuan adalah :
a. Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan manusia.
b. Media
Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas, jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah.
c. Keterpaparan Informasi
Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti yang lain sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi informasi yang mengartikan sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu.
D. Kerangka Teoritis
Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan maka kerangka teoritis menurut Mahfoedz (2008), dapat digambarkan sebagai berikut :





















Motifikasi Teori : Notoadmodjo (2003), Meliono dan Irmayanti (2009),
Mahfoedz (2008), Nursalam (2002), Budiarto (2002)

Keterangan : Tingkat domain yang digunakan dalam penelitian

: Ada hubungan/ada pengaruh (tidak diteliti)

: Kategori yang digunakan

: Tingkat pengetahuan ibu Post Partum yang diteliti

: Yang diteliti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar