safarila.blogspot.com

WELCOME TO MY BLOG

SAFARILA.BLOGSPOT.COM
` Education
` Entertainment
- Tourism
` Culinary
` Knowledge of other General

Total Tayangan Halaman

Label


Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)

Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)

Lee Min Ho, dkk

Lee Min Ho, dkk
Boys Before Flowers

Minggu, 20 Februari 2011

ANEMIA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Penyakit anemia adalah dimana kondisi jumlah sel darah merah dalam darah tidak normal atau rendah. Dokter kadang-kadang menjelaskan penyakit anemia sebagai seseorang yang memiliki darah rendah. Seseorang yang menderita kurang darah disebut anemia.

Darah terdiri dari dua bagian, bagian cair yang disebut plasma dan sel-sel bagian. Selular bagian berisi berbagai jenis sel. Salah satu yang paling penting dan paling banyak sel adalah jenis sel darah merah. Yang lain adalah jenis sel darah putih dan sel platelets. Tujuan dari sel darah merah adalah untuk memberikan oksigen dari paru-paru ke bagian lain dari tubuh
Secara umum, terdapat tiga jenis utama anemia, diklasifikasikan menurut ukuran sel darah merah:

1. Jika sel darah merah yang lebih kecil dari biasanya, ini disebut microcytic anemia. Penyebab utama dari jenis ini adalah anemia kekurangan zat besi dan hemoglobin.

2. Jika ukuran sel darah merah yang normal dalam ukuran (tetapi jumlahnya rendah), ini disebut normocytic anemia, seperti anemia yang menyertai penyakit kronis atau anemia yang berhubungan dengan penyakit ginjal.

3. Jika sel darah merah lebih besar dari biasanya, maka disebut macrocytic anemia. Penyebab utama dari jenis ini adalah yang berkaitan dengan alkohol.
Source : emedicinehealth.com
2.2 Etiologi
Etiologi umum dari Anemia adalah :
1. Pndarahan hebat
• Akut (mendadak) contohnya : kecelakaan, pembedahan, persalinan, pecah
Pembuluh darah.
• Kronik (menahun) contohnya : pendarahan hidung, wasir (hemoroid), ulkus peptikum, kanker atau polip disaluran pencernaan, tumor ginjal atau kantong kemih, pendarahan menstruasi yang sangat banyak

2. Berkurangnya pembentukan sel darah merah..
• Kekurangan zat besi
• Kekurangan vitamin B12
• Kekurangan asam folat
• Kekurangan vitamin C
• Penyakit kronik
3. Meningkatnya penghancuran sel darah merah
• Pembesaran limpa
• Kerusakan mekaik pada sel darah merah
• Reaksi autoimun terhadap sel darah merah
• Hemoglobinuria nocturnal paroksismal
• Sferositosis herediter
• Kekuarangan G6PD
• Penyakit sel sabit
• Penyakit hemoglobin C
• Penyakit hemoglobin S-C
• Penyakit hemoglobin E
• Thalasemia
4. Kegagalan dan kerusakan sumsum tulang
• Anemia Aplastik
• Keganasan
• Osteoporosis
• Myelo firbrosis (penyakit ginjal kronis dan defisiensi vitami D)
2.3 Tatalaksana
Penderita baru dengan anemia tidak perlu dirawat inap bilaa tidak ada inkasi antara lain :
a.Keadaan umum jelek, gagal jantung (mengancam), dan ada pendarahan.
b.Anemia berat : Hb < 7 gr %
c. Ada tanda-tanda keganasan atau penyakit lain dengan indikasi perlu perawatan.
d. Diagnosis belum jelas dan perlu pemeriksaan intensif, khususnya menemukan
etiologi atau penyakit primer.
e. Perlu pemeriksaan dengan persiapan khusus.


Tatalaksana penderita rawat inap tergantung pada jenis anemia dan etiologinya. Pasien dengan anemia harus ditransfusi yaitu pada keadaan :
• Sebelum operasi segera, jika Bh < 10 gr %.
• Pendarahan aktif
• Tampaknya tidak ada terapi spesifik yang efektif
• Selama terapi supresif sumsum tulang misalnya kemoterapi
• Jika ada efek yang berkaitan dalam transfer oxcygen misalnya dekompensasi jantung atau dekompensasi pernafasan
• Jika ada peningkatan kebutuhan oxcygen
Pasien dengan anemia tidak boleh ditransfusi pada keadaan :
• Anemia rigan pada pasien muda
• Jika anemia dapat pulih kembali dalam waktu singkat
• Sebagai ” persiapan utama” preoperatif untuk operasi efektif, jika tersedia terapi definitif misalnya defisiensi besi.
• Jika efek hemodulusi dari anemia mungkin menguntungkan misalnya kehamilan anemia pada penyakit kronis, penyakit vascular.
Tatalaksana penderita rawat jalan pada prinsipnya serupa degan penderita rawat inap, yaitu:
• Medikamentosa tergantung dari jenis anemianya.
• Pengawasan kedaan klinis dan laboratories degan kemungkinan perlu dirawat inap atas berbagai indikasi.
2.4 Tanda dan Gelaja
Gejala dan tanda-tandanya yang disebabkan oleh pasokan oxcygen yang tidak mencukupi kebutuhan ini bervariasi, dan merupakan respons atas kompensasi jantung dan pernafasan berdasarkan ’ berat dan lamanya jaringan mengalami kekuarangan oxcygen.
Tanda-tanda dan gejala (sindrom) anemia adalah pnderita mengeluh lemah, sakit kepala, telinga mendenging, penglihatan berkuang-kunang, merasa cepat letih, sempoyongan, mudah tersinggung, menstruasi berhenti, libido berkurang, gangguan saluran cerna, seleraikderik, organ limpa membesar, sesak nafas (mula-mula nafas dalam, lama kelamaan nafas menjadi dangkal akhirnya payah jantung sampai syok), nadi lemah dan epat, hipotensi ortostatik serta tekanan darah sedikit naik akibat reflex penyempitan pembuluh darah arteriola.
2.5 Pemeriksaan Yang diperlukan
1. Anamnesis : keluhan anemia pada umumnya meupakan riwayat penytakit atau kalau perlu penyakit pada keluarga (pada kelainan herediter).
2. Pemeriksaan Fisik :
KU, kunjungtiva palpebra, sclera, bibir, lidah, kelainan congenital, bentuk kepala, wajah, jantung/paru, pembesaran kelanjar, hati dan limpa.
3. Laboratorium :
* Kadar Hb, jumlah eritrosit, leukosit, hitung jenis, hematokrit (nilai mutla
MCV, MCHC, MCH gabaran apusan darah tepi
* Retkolusit, jumlah trombosit.
* Bone Marrow Punction (BMP).
* Kadar besi serum
* Resistensi eritrosit
* Hb patologi, Hb elektrforesis, tes koagulasi darah
* Bilirubin direk/indirek, tes Coomb
4. Pemeriksaan Penunjang lain :
* Rontgen foto tulang tengkorak, tulang panjang
* EKG pada anemi gravis dan atau dekompensasi jantung

2.6 Diagnosa
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Presentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit (CBC).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar