safarila.blogspot.com

WELCOME TO MY BLOG

SAFARILA.BLOGSPOT.COM
` Education
` Entertainment
- Tourism
` Culinary
` Knowledge of other General

Total Tayangan Halaman

Label


Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)

Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)

Lee Min Ho, dkk

Lee Min Ho, dkk
Boys Before Flowers

Minggu, 27 Desember 2009

MANUSIA DAN KEINDAHAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara tentang makna dari manusia, maka tidak akan habis pembahasannya sebab pembahasan ini sangatlah kompleks dan belum ada manusia yang dapat menjawab tentang substansi manusia. Berbagai pendapat yang dilontarkan oleh beberapa ilmuwan mengenai manusia, ternyata beelum ada yang mampu menjawa seluruh substansi manusia. Sebagai contoh; teori evolusi darwin dalam buku “On The Origin Of Species” (terbit tahun 1959 di Inggris) mengatakan tentang sebuah teori asal usul species melelui seleksi alam dan bertahannya ras-ras yang beruntung dalam mempertahankan hidup. Teori ini memberikan acuhan bahwa manusia adalah keturunan kera.
Kemudian teori darwinisme tersebut diteliti kembali oleh P.P Grasse guna mencari kebenaran teori tersebut. Dan ternyata dalam bukunya yang berjudul “L’homme Accusation” (manusia sebagai tertuduh) tidak terbukti bahwa manusia merupakan keturunan dari kera.
Akhirnya hanya Al qur’anlah yang mampu manjawab makna dari manusia secara komprehensif. Sehingga makna manusia menurut al qur’an adalah suatu mahluk yang diciptakan oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya,dan diciptakan dari air yang terpancar dari antara tulang punggung laki-laki dan tulang dada perempuan ,dengan satu tujuan yaitu menyembah (beribadah) allah
Dari pengertian diatas jelaslah sudah arti dari manusia, dimana manusia adalah mahluk paling baik dalam hal bentuknya karena tidak ada mahluk dhahir lain di dunia ini yang bentuknya sebaik manusia. Manusia diciptakan dari air yang terpancar dari antara tulang punggung lelaki dan tulang dada perempuan, hal ini jelas karena adanya seorang anak tidak lepas dari hubungan biologis antara laki-laki yang menghasilkan sperma dan perempuan yang menghasilkan ovum. Pertemuan sperma dan ovum inilah yang menyebabkan lahirnya manusia baru.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan kali ini yaitu :
• Dapat memahami tentang apa arti keindahan.
• Mengetahui berbagai jenis bentuk dari keindahan.
• Dapat mengetahui hubungan keindahan dengan manusia.
• Tidak terjerumus dalam keindahan yang menyesatkan yang membuat kita memujanya, padahal yang harus kita puja adalah Tuhan Yang Maha Esa.

BAB II
PENDAPAT PARA AHLI TENTANG ILMU BUDAYA DASAR

2.1. Pengertian Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin “Humanus” yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Prof. Dr. harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu:
1. Ilmu-ilmu Alamiah (Natural Science). Bertujuan untuk mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial (Social Science). Bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3. Pengetahuan Budaya (The Humanities). Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.

2.2. Teori Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang berisi nilai-nilai, norma- norma an budaya yang akan membawa manusia menjadi lebih halus, lebih manusiawi dan lebih berbudaya (Drs Suharsoyo: 1)
a. Dengan Ilmu Sosial Budaya Dasar, dapat menjadikan manusia bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, memperluas pandangan tentang masalah kemanusiaandan budaya, kritis terhadap masalah-masalah yang menyangkut kemanusiaan, mau menanggapi masalah dan nilai dalam masyarakat, mudah berdialog antar satu dengan yang lainnya dan akhirnya dapat memperlancar pembangunan (Drs Suharsoyo:1)
b. Ilmu Sosial Dasar, sebagai suatu mata kuliah, menyajikan suatu pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai mahluk sosial (Dr. M. Munandar Sulaeman:8)
c. Masalah sosial masyarakat adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang bedasarkan studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan erhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan ( Dr. M. Munandar Sulaeman:6 )

2.3. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengtahuan budaya (the humanities), akan tetapi semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya.

2.4. Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak sebagai subjek akan tetapi sebagai objek pengkajian, dimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama manusia, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan hubungan manusia dengan Tuhan menjadi tema sentral dalam Ilmu Budaya Dasar.

BAB III
MANUSIA DAN KEINDAHAN

3.1. Pengertian Keindahan
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi
Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni
a. keindahan dalam arti luas
b. keindahan dalam arti estetis murni
c. keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adapt kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.

3.2. Manusia dan Keindahan
Merenung artinya secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian dengan mendalam. Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal.
Setiap kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi pengetahuan yang telah dimiliki disebut dengan berfilsafat. Jadi berfilsafat adalah terjadinya proses pembicaraan, evaluasi dengan hati kita sendiri mengenai suatu peristiwa. Contoh hasil renungan yang menghasilkan pengetahuan yaitu Newton dengan gaya gravitasinya.
Keindahan adalah suatu susunan keserasian yang dapat menciptakan kesenangan bagi penglihatan dan pendengaran. Kehalusan merupakan sikap yang lembut dalam menghadapi orang lain. Lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut dalam sikap anggota badan. Sikap halus dan lembut merupakan cermin hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama.

3.3. Nilai Estetik.
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya.
Tentang nilai ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif. Atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai instrinsik dan nilai ekstrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory) yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atu sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri.
Sebagai contoh : Puisi. Bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda ) puisi itu disebut nilai instrinsik. Tarian damarwulan Minakjonggo merupakan nilai ekstrinsik, sedang pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu ialah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik.
Apa sebab manusia menciptakan keindahan ?
1. Tata nilai yang telah usang
2. Kemerosotan zaman
3. Penderitaan Manusia
4. Keagungan Tuhan

3.4. Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.
a. Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud pelbagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalamam estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan. Seorang tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
b. Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi
c. Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer (1820 – 1903) menurut Schiller, asal seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambang atau tanda dari perasaan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-keindahan
http://linceafriyenny.ngeblogs.com/2009/09/23/ilmu-budaya-dasar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar