LATAR BELAKANG
Berdasarkan penelitian WHO (World Health Organization) di seluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa pertahun dan kematian bayi sebesar 10.000.000 jiwa pertahun. Kematian ibu dan kematian bayi tersebut terjadi terutama dinegara berkembang sebesar 99%. Sebenarnya kematian ibu dan kematian bayi mempunyai peluang yang sangat besar untuk dihindari dengan meningkatkan kerjasama dengan pemerintah, swasta dan badan sosial lainnya. Strategi menyelamatkan persalinan sehat Making Pregnancy Safer merupakan sebuah inisiatif yang dicanangkan organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010 (Manuaba, 1998).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003, Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah 20 per 1.000 kelahiran hidup. Perdarahan, eklampsia dan penyakit infeksi merupakan penyebab kematian ibu pada umumnya. Ketiga penyakit ini diketahui bahwa sangat erat kaitannya dengan keadaan gizi ibu. Sedangkan dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2002/2003 menyebutkan bahwa 25,6% ibu hamil menderita kurang energi kronis atau kurang gizi per 100.000 kehamilan (Siswono, 2005).
Indonesia diperkirakan setiap tahun sekitar 4 juta ibu hamil dan ibu menyusui menderita gangguan Anemia yang sebagian besar disebabkan oleh kekurangan zat besi, masalah lain yang menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah gangguan akibat kekurangan yodium dan akibat kurang vitamin A (Depkes RI, 2007).
Dari data NAD hasil yang dicapai dalam rangka meningkatkan keadaan gizi masyarakat, terutama penanggulangan masalah gizi buruk adalah bahwa Prevalensi ibu hamil kurang energi kronik 16,7%, Prevalensi ibu hamil Anemia gizi besi 45% dan Prevalensi gizi lebih besar 3%. Selain itu, cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam yodium mencapai 78,5%, pemberian air susu ibu eksklusif pada bayi 0-4 bulan sebesar 53% dan keluarga sadar gizi sebesar 40% (Depkes RI, 2004).
Makanan ibu selama hamil dan keadaan gizi ibu pada waktu hamil berhubungan erat dengan berat badan lahir rendah apabila makanan yang dikonsumsi ibu kurang dan keadaan gizi ibu jelek maka kemungkinan bayi lahir rendah dengan BBLR. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan makanan bergizi pada saat kehamilan adalah psikologis ibu, petugas kesehatan, sosial budaya, pengetahuan ibu mengenai pemenuhan makanan bergizi dan pengaruh lingkungan keluarga (Amiruddin, 2007).
Kurangnya pengetahuan ibu yang sedang hamil tentang makanan bergizi disebabkan karena dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, adanya tradisi turun menurun dalam keluarga, kebiasaan-kebiasaan makanan yang harus dipantang yang mengakibatkan tidak terpenuhi makanan bergizi selama ibu hamil (Rahayuningsih, 2007).
Pengetahuan yang baik dapat mencerminkan sikap positif dalam pemenuhan makanan bergizi, dengan pengetahuan yang baik dan bersikap positif ibu hamil mau memeriksakan kehamilannya (ANC) pada petugas kesehatan, mau mengikuti Posyandu, dengan seperti itu ibu-ibu yang sedang hamil tahu bagaimana pemenuhan makanan bergizi (Wijianto, 2008).
safarila.blogspot.com
WELCOME TO MY BLOG
SAFARILA.BLOGSPOT.COM
` Education
` Entertainment
- Tourism
` Culinary
` Knowledge of other General
KUMPULAN MAKALAH SAFARILA
Total Tayangan Halaman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar